Kamis, 29 Oktober 2015

Ketika Sang Calon Bermain Mata



Ketika Sang Calon Bermain Mata


         Ada sesuatu hal yang menarik bagi saya ketika ditanyai oleh kawan sepermainan saya mengenai "Politik" yah dia bertanya kepada saya,fiq apa itu politik? pertama yang saya lihat dia hanya bercanda saya tau benar kalau dia orang yang sangat kritis,dia terus menyudutkan saya untuk memberikan apa itu politik . kalau dalam bahasa yunani politik dapat diartikan sebagai dari,untuk atau berkaitan dengan warga negara tapi menurut pandangan saya politik apa sih? politik is busisness ,yah seperti itu ada hal yang membuat saya berani mengatakan seperti itu,sebenarnya begini bisnis lah yang melahirkan adanya politk.
       Selanjutnya saya menulis ini dengan mencari berbagai sumber betanya kepada profesor bertanya kepada pakar para ahli dan walaupun masih seorang mahasiswa saya juga sering bertanya kepada kawan saya International relations (HI) yang ada di NUS singapore,saya bertanya kepadanya apa sih politik? dia hanya menjawab dengan santai "politik itu bisnis" saya tanya lagi kenapa begitu? karena orang yang berpolitik adalah dia yang berani berjudi.
     Tahun 2014 ketika pemilihan pesta demokrasi di Indonesia,sejujurnya saya masih bingung dengan apa arti demokrasi kita,sudah jelas dasar negara kita  Pancasila asas keramat bagi seluruh masyarakat Indonesia,tapi 1 hal yang ditanyakan? kita masih berbeda kasta antara pemimpin sama rakyat.satu hal yang pasti jangan terlalu percaya pada calon yang maju karena mereka memiliki kekurangan tapi  kita jangan golput,ini bukan cara yang baik bagi jiwa nasionalisme.
     Ada hal yang membuat saya tersenyum,saya jujur saya masih kuliah masih perlu banyak belajar,tidak menutup kemungkinan ketika besar saya juga ikut memasuki dunia politik tapi saya berharap saya tidak mau ikutan seperti otang lain. This is me,i dont follow someone but i always walk until i death. Saya menuliskan ini karena kita di seluruh Indonesia akan memilih calon terbaik untuk memimpin daerah kita,oleh sebab itu saya selagi masih muda saya juga berhak menyampaikan apapun yang ada dipikiran saya.
     Ada sesuatu yang lebih menggelitik dari calon yang akan maju sebagai pemimpin kedepannya,apa itu? yah "KAMPANYE" berjuta kata manis akan telontar dari sang calon hanya dia yang berdiri tegak dan amanah yang akan dicintai rakyat dan hanya dia yang kalah oleh amanahlah yang akan dicintai penduduk Neraka.Kampanye menurut versi saya adalah Calon yang menggebu gebu untuk maju dan ingat dibawah calon ada "Sang penjilat" dan "Tukang Sunat" , ini " bisnis bung "kata seorang mahasiswa ,benar bisnis mendapatkan suara dari jeritan rakyat.Pemimpinku bercerita tantang keadilan tapi sayang dibawah panggung mereka berdansa bersama Setan.


TKRD~
            

Selasa, 27 Oktober 2015

Kemana pendidikan Indonesia?


GAMPARAN KERAS BAGI DUNIA PENDIDIKAN

 ketika gue mulai beranjak dewasa ada hal yang membuat gue merasa bimbang yaitu bagaimana melanjutkan keperguruan tinggi , awalnya bimbang tapi setelah dijalani gue akhirnya kuliah disalah satu perguruan tinggi yang ada dikota Malang tepatnya , Jawa Timur.
Ada hal yang menggelitik dari gue kecil hingga dewasa yaitu bagaimana pendidikan kita cenderung monoton dan yang pasti sangat membosankan benerkah hal ini?? haha pembaca mungkin merasa dari kecil hingga besar kita belajar untuk memahami semua hal,ya akan tetapi kita bukanlah chip atau harddisk yang bisa menyimpan hanya dengan copas hahaha..... kenapa saya memasukkan judul seperti diatas?? ini berkenaan dengan pendidikan? karena untuk merubah suatu bangsa menjadi lebih baik saya rasa hal pertama yang harus dibenahi adalah pendidikan. kenapa ? ketika kita bisa memberikan arahan kepada generasi muda untuk menjadi apa yang mereka inginkan melalui pendidikan mereka akan tahu kemana mereka terus mengejar impian mereka
so ini merupakan gamparan bagi pemerintah dan terutama tenaga pendidik
Ada beberapa hal yang menyebabkan pendidikan kita tertinggal dan mungkin jauh dibanding negara tetangga Singapura,Malaysia dan Thailand,apa saja yang membuat penndidikan kita tertinggal :
1.kurikulum yang selalu berubah
   percaya atau tidak kurikulum pembelajaran yang belum habis masanya selalu berubah ini membuat suatu masalah baru yang semestinya berjalan sampai habis masanya disuruh mengganti dengan kurikulum yang baru otomatis kita terutama siswa atau mahasiswa dituntut untuk beradaptasi cepat dengan aturan baru
2. Pembelajaran yang monoton
    seperti yang diketahui kita selalu belajar hal yang tidak masuk diakal,why? yah seperti yang diketahui dari SD hingga saat ini kita dituntut untuk menguasai semua mata pelajaran atau kuliah. You think i'm einsten?? haha and you think i'm machine ??
3.Orang tua yang kurang Modern
    gue yakin orang tua zaman sekarang sering mengekang anaknya ada hal baiknya yaitu anaknya dibawa kelingkungan postif tapi hal buruknya ada juga yaitu TIDAK MENCIPTKAN ANAK YANG KRATIF,you serious?? yah i'm serious,mengapa dinegara Amerika,jepang anaknya sejak kecil udah dibebaskan kemana mereka pergi selanjutnya karena mereka ingin anaknya terampil dan kreatif itu yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orangtua di Indonesia
4.Guru yang tidak tepat sesuai kemampuannya
   yah misalnya ada guru yang pelajarannya A disuruh mengajar pelajaran B yang notabennya berbeda dalam konsep dasar ilmu ini juga yang menyebabkan terjadinya sistem pembelajaran yang hanya memberi tugas kepada muridnya,apa yang terjadi?? murid menjadi malas karena si guru hanya memikirkan untuk menutupi kekurangan 24 jam saja
dari yang gue cermati ada banyak hal eksternal dan internal tapi kalau kita mengatakan orang Indonesia itu bodoh itu salah besar...kenapa? karena banyak anak Indonesia berprestasi diluar negeri cuma ketika di Indonesia tidak diberikan kesempatan lebih untuk mengembangkan kemampuannya..selain itu ada lagi hal yang membuat pendidikan kita tertinggal yaitu anak Indonesia lebih mengutamakan NILAI daripada kemampuan it's true yaahh kenapa begitu mereka rela mencontek daripada menggunakan pikiran sendiri layaknya seniman  yaa tapi seniman plagiat sangat mahir karena mereka lebih mengutamakan nilai daripada kemampuan
this is my description about education

thank you TKRD ~